Udah
tau spongebob kan? Ya, spongebob adalah salah satu animasi produk
Nickelodeon yang cukup terkenal, dengan sebuah spons sebagai pemeran
utamanya. Kartun ini memang menghibur disetiap episodenya. Bagi
penggemar serial Spongebob, tentunya telah menonton setiap episode yang
dipublikasikan oleh pihak Nickelodeon. Akan tetapi, di dunia maya,
telah menyebar sebuah episode Spongebob yang tidak pernah dipublikasikan
ataupun ditayangkan ke publik, setidaknya setelah video tersebut bocor
dan menyebar lewat internet. Mungkin sudah banyak yang membahas ini,
episode ini kerap kali dijuluki sebagai episode yang hilang, episode
terlarang, darkside episode, atau episode misterius.
Episode yang hilang ini berjudul
Bagaimanakah jalan cerita dari episode "Red Mist" ini? Menurut beberapa sumber (karena saya sendiri gak berani nonton :p) Red Mist berawal ketika Squidward sedang berlatih klarinet. Squidward berlatih klarinet karena dia akan mengadakan resital klarinet solo keesokan harinya, namun squidward merasa terganggu oleh spongebob dan patrick yang bermain dan berisik di depan rumahnya. Karena kesal, Squidward pun menyuruh spongebob dan patrick untuk diam, lalu dia melanjutkan latihan nya.
Saat ingin berlatih lagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk rumah Squidward. Squidward pun membukakan pintu, dan ternyata ada seekor ikan berpakaian khas Skotlandia berdiri di depan rumahnya. Karena merasa terganggu, Squidward pun menutup pintu rumahnya, dan setelah itu, pria itu kembali mengetuk pintu rumah Squidward sampai berkali-kali, karena Squidward kesal, dia pun membentak orang itu, lalu orang itu berkata ‘THE RED MIST IS COMING’ Setelah berkata begitu, ikan tersebut pun pergi. Squidward merasa ketakutan dan langsung lari masuk ke kamarnya, dan disinilah teknik pengganggu mental dimulai. Disaat sedang berlatih klarinet, tiba-tiba scene berubah menjadi warna merah darah, dan lalu mata Squidward berubah menjadi merah, yang ternyata sengaja dibuat demikian untuk tujuan khusus, yaitu agar si penonton merasa takut yang mendalam karena suasana gambar (video) yang ditampilkan selaras dengan audio yang terkesan menyeramkan namun secara perlahan.
Lalu, saat Squidward mengadakan konser di keesokan harinya, Scene pengganggu itu muncul lagi, yaitu mata Squidward berwarna merah namun dengan ekspresi sedih, dan para penonton juga bermata merah. Penonton pun kesal karena permainan Squidward yang buruk dan Squidward pun pulang ke rumah dengan sedih.
Di tengah perjalanan sang pembuat video pun menampilkan lagi teknik pengendalian jiwa, yaitu menampilkan adegan squidward dengan muka sedih nya sedang dalam perjalanan dan adegan itu berlangsung terulang-ulang, sehingga membuat si penonton merasa hanyut dan masuk ke dalam suasana hening tersebut, dan disaat inilah dimana pikiran kita dikendalikan oleh audio dan visual yang ada.
Saat sampai rumah, Squidward pun termenung dan teknik pengendalian jiwa yang ditampilkan adegan sebelumnya terjadi lagi, tapi kali ini ditambah dengan efek gambar yang sedikit demi sedikit bergoyang keras, ini bertujuan untuk mentidak stabilkan emosi kita karena sebelumnya otak dan jiwa kita telah dikendalikan oleh video tersebut.
Lalu di adegan sebelumnya, ada tirai, dan muncul kepala Squidward secara perlahan, dia pun bermuka sedih dan mengeluarkan darah dari matanya, suasana menjadi hening dan terlihat depresi yang luar biasa yang mengendalikan emosi kita.
Dan suara berisik seperti teriakan orang terdengar keras yang mungkin agak sedikit mengganggu. Setelah itu, Squidward mengambil pistol, dan gambar menjadi seperti ditambah efek gambar yang menampilkan ketegangan yang luar biasa, lalu Squidward menarik pelatuk pistol di kepalanya, dan dia pun bunuh diri. Itulah mengapa Red Mist juga sering disebut sebagai episode "Squidward Suicide".
Saya tidak berani menampilkan screnshoot apalagi videonya. Karena sekali lagi, video ini mampu mempengaruhi kondisi mental dan kejiwaan kita. Mungkin dari ceritanya saja bisa dibayangkan. Jadi, buat yang penasaran,
Ini nih link videonya : Spongebob Squarepants : Red Mist
Tidak ada komentar:
Posting Komentar